-->

DIRGAHAYU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Selamat Hari Bhayangkara Ke 62 - 1 Juli 2008

Sejak awal kemerdekaan telah terjalin hubungan khusus antara LMR-RI dengan POLRI dalam rangka menekan angka kriminalitas yang terjadi dengan segala latar belakangnya, ini dibuktikan dengan banyaknya anggota LMR-RI yang juga adalah anggota POLRI ataupun sebaliknya. Bahkan POLRI berapresiasi terhadap LMR-RI dengan adanya surat dari salah satu petinggi Sintelkam Mabes POLRI kepada LMR-RI No. Pol : R/4- 51/IV/81/SINTELKAM tertanggal 28 April 1981 tentang perlunya meningkatkan kerjasama terus menerus antara LMR-RI dan POLRI.

Meskipun terjadi berbagai perubahan yang disebabkan oleh perkembangan jaman sehingga menggeser paradigma, namun LMR-RI tetap berharap agar institusi kepolisian sesuai Undang-Undang No.2 Tahun 2002 senantiasa berperan selaku pemelihara Kamtibmas,penegak hukum,pelindung,pengayom serta pelayan masyarakat yang mengutamakan azas praduga tidak bersalah.

POLRI yang usianya lebih dari enam dasa warsa ini sudah seyogyanya lebih bijaksana dalam peranannya sebagai penegak hukum tanpa pandang bulu namun juga tidak mudah terpancing dengan hal-hal yang menjurus kepada anarkis, supaya keutuhan, kesatuan dan persatuan NKRI tetap terjaga sebaik-baiknya.

Walaupun sudah banyak problema dan dilema yang dihadapi oleh POLRI selama ini, namun secara keseluruhan POLRI dari waktu kewaktu telah banyak nilai tambahnya. Untuk itu dengan ditunjang anggaran yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, jajaran kepolisian harus lebih bersinergi terhadap tugas penegakan hukum demi menjaga citra kepolisian disetiap pelosok wilayah negara Republik Indonesia.

Sukses dan selamat menunaikan tugas kepada seluruh jajaran POLRI dimanapun berada.

Anekdot : "Nasib Polisi"

Manakala dunia dilanda krisis moneter tidak terkecuali juga di negara kita Indonesia. Ada seorang anak (sebut saja si Dora) yang sedang bersedih karena orang tuanya tidak mampu untuk membelikan buku paket di sekolahnya pada waktu ajaran baru dimulai. Memang buku paket yang dijual oleh sekolah seharga Rp.750.000 dirasa cukup mahal oleh orang tua si Dora yang ekonominya lemah. Pada akhirnya si Dora mempunyai ide menulis surat sebagai cara mendapatkan uang tersebut untuk membeli buku. Surat tersebut ditujukan kepada TUHAN, yang isinya antara lain "..Ya Tuhan berilah hambamu ini uang untuk membeli buku paket sebesar Rp.750.000...". Segera surat tersebut dikirim melalui pos oleh si Dora dan setelah sampai surat tersebut di kantor pos, maka pegawai pos terkejut dan kebingungan karena alamat yang ditulis tidak jelas cukup ditujukan kepada Tuhan saja. Akhirnya pegawai pos melaporkan kejadian itu kepada kepolisian dengan barang bukti surat dari si Dora kepada Tuhan.

Petugas polisi yang menerima laporan seterusnya membawa surat si Dora kepada atasannya. Setelah komandan polisi setempat membaca surat tersebut, maka komandan polisi timbul rasa kasihan kepada si Dora. Akhirnya sang komandan memerintahkan anggotanya iuran membantu si Dora yang memerlukan uang Rp.750.000 untuk membeli buku. Sepontan anggota polisi yang lain mengeluarkan uang dari sakunya masing-masing sehingga terkumpul uang sebanyak Rp.725.000. Selanjutnya komandan polisi memerintahkan kepada bawahannya untuk mengantarkan uang tersebut ke rumah si Dora.

Alangkah senangnya si Dora kedatangan petugas polisi yang memberikan uang sesuai surat permintaannya kepada Tuhan. Si Dora amat bersyukur karena setelah dihitung uang tersebut ternyata sebanyak Rp.725.000. Akhirnya si Dora membuat lagi surat kepada Tuhan yang isinya yaitu "...Ya Tuhan terima kasih atas pemberianmu, tapi lain kali apabila memberi uang kepadaku janganlah diberikan melalui polisi.." ---Ha...ha...ha...ha..nasib...nasib..